Jendral Paling Berbahaya

Pada saat selesai melantik Jendral Polisi Chairuddin Ismail sebagai Wakapolri, di Istana Negara, Presiden Gus Dur mengadakan konferensi pers dengan wartawan.

Dalam kesempatan konfrensi pers itu, salah satunya diungkapkan tentang permintaan Gus Dur agar Kapolri menjabat, Jenderal Polisi, Surojo Bimantoro, mengundurkan diri.

Begitu konferensi pers usai, Gus Dur dipapah memasuki mobil, dan wartawan mulai mengemasi peralatannya. Tiba-tiba Gus Dur berpaling menghadap wartawan dan berkata:

"Hei, saya masih punya satu informasi lagi. Kalian mau tidak?," tanya Gus Dur.

Tentu saja wartawan tertarik mendengar ucapan Gus Dur.

"Apa itu, Gus?," tanya para wartawan serentak.

"Saya mau sebutkan nama seorang jenderal yang paling berbahaya dan berpotensi mematikan siapa saja," ujar Gus Dur.

"Wah, siapa itu Gus?," keroyok para wartawan yang tadinya sudah mulai menjauh. Mereka berlarian untuk mendapatkan berita eksklusif itu.

"Ok, saya akan katakan," kata Gus Dur meyakinkan."Jenderal yang paling berbahaya dan mematikan itu adalah General Electric!!."

"Waahhhh, kok... itu sih, Gus? " protes para wartawan kecewa merasa dikibuli Gus Dur.

"Lhaa... kalian ini aneh, dikasih tahu yang bener, malah protes. Maunya bikin gosip melulu. Memangnya saya salah, kalau bilang General Electric itu paling berbahaya. Coba, mau nggak kamu kesetrum lampunya General Electric?. Berbahaya, kan..?!. Kamu bisa mati kalau kesetrum!."