"Kalau benar yang kamu bilang barusan soal Chintya yang ngelempar bangku sama mantannya waktu dia diputusin, sepertinya masalah kamu lumayan berat, Ryo...," kata saya.
"Makanya saya datang sama abang. Saya sendiri jadi ngeri waktu dapat cerita soal lempar bangku itu," kata Ryo menanggapi komentar saya.
"Cerita yang kamu dapatkan itu valid, nggak ?. Maksud saya memang terbukti kebenarannya atau cuma gossip atau isyu ?."
"Valid, bang... yang cerita sahabat dekat Chintya sendiri. Saya juga sudah tanya-tanya sama teman-teman Chintya yang lain, dan semua bilang memang begitu kejadiannya. Bukannya bermaksud menjelek-jelekkan Chintya, sihh... tapi ada temannya yang bilang bahwa pacaran sama Chintya itu butuh kesabaran super. Katanya, mantan cowok-cowok Chintya dulu pada nggak tahan sama sikap dia yang suka mengatur-ngatur mereka. "
Kembali saya agak termenung mendengar jawaban Ryo. Otak saya bekerja keras menggali semua pengetahuan yang saya miliki tentang type cewek seperti pacar mantan anak buah saya ini. Dari berbagai type cewek possesif yang saya tahu, mungkin Chintya ini termasuk kedalam type cewek possesif impulsif atau possesif obsesif. Dua type ini adalah yang paling berat penanganannya. Perlu waktu dan ekstra kehati-hatian.
"Hmmm... Ryo. Mungkin saya perlu meralat saran saya yang tadi. Kamu jangan dulu straight to the point bilang "I love you" sama dia, tapi pakai strategi soft diplomacy saja dulu," kata saya.
"Maksud abang gimana ?. Saya nggak ngerti." ujar Ryo.
"Maksud saya... seperti yang saya bilang tadi, alasan umum cewek bersikap possesif sama cowoknya itu ada empat. Satu... mungkin karena dia memiliki trauma gagal terus dalam bercinta. Makanya kemudian dia bersikap possesif karena takut gagal lagi.
Yang kedua mungkin karena dia terlalu sayang sama cowoknya sehingga takut kehilangan atau ditinggalkan lagi. Lantas yang ketiga adalah mungkin karena dia kurang mendapat perhatian dalam keluarganya sehingga, begitu ada cowok yang punya perhatian sama dia, otomatis dia langsung bersikap possesif karena takut kehilangan perhatian itu.
Kemudian yang keempat... dan ini yang paling gawat, kebalikan dari poin ketiga. Justru mungkin karena dia terlalu dimanja oleh keluarganya. Akibat terbiasa selalu mendapat apapun yang diinginkannya, dia kemudian bersikap possesif karena menganggap semua yang didapatnya adalah hak milik mutlak pribadinya dan dia merasa berhak berbuat apapun terhadapnya. Termasuk kepada cowoknya sendiri yang dianggap hak milik pribadinya !.
Tetapi sesungguhnya, inti dari pemicu sikap possesif seorang cewek adalah kurangnya rasa percaya terhadap pasangannya, baik itu kurang percaya terhadap rasa cintanya, kurang percaya terhadap kejujurannya, dan seterusnya... dan seterusnya. Sampai disini kamu faham, Ryo...?."
"Faham, bang..."
"Naahh... buat sementara kamu selidiki dulu, pacar kamu termasuk kategori yang mana ?. Selidiki juga bagian mana dari diri kamu yang kurang dia percayai. Apa dia nggak yakin sama cinta kamu ?, apa dia nggak yakin sama kejujuran kamu ?, atau barangkali ada sebab yang lainnya ?. Selidikinya pelan-pelan saja. Jangan terlalu vulgar. Saya punya feeling pacar kamu ini punya kadar sensi lumayan tinggi. Jadi hati-hati saja. Kalau kamu sudah mengerti dia termasuk kategori yang mana, dan bagian mananya, baru kamu lapor lagi sama saya. Oke...?."
"Oke, bang... terima kasih banyak, bang... buat saran-sarannya."
"Sama-sama, Ryo..."
Yang lebih menakutkan adalah fakta bahwa sifat possesif yang berlebihan ini beradik kakak dengan sifat psikopat. Orang yang memiliki sifat possesif impulsif atau possesif obsesif mudah sekali terjatuh menjadi seorang psikopat !
Usai pembicaraan via hape dengan Ryo itu, saya kembali meneruskan kerja yang tertunda. Sambil bekerja, fikiran saya melayang ke orang rumah. Seperti yang pernah saya ungkap di depan, orang rumah saya juga termasuk type cewek possesif dan itu sudah saya ketahui sejak kami masih pacaran dulu. Hanya saja seperti yang juga pernah saya katakan, sifat possesif orang rumah saya itu adalah possesif yang positif.
Lantas seperti apa, sih... possesif yang positif itu ?.
Possesif yang positif adalah sikap possesif yang membuat kita nyaman dengan perhatiannya, bukannya malah jadi takut atau terbebani atau merasa direpotkan. Perhatian yang diberikan adalah perhatian yang wajar sebagai ungkapan kasih sayang yang juga wajar.
Adalah satu hal yang lumrah jika dua orang yang saling menyayangi memiliki perhatian lebih kepada pasangannya, itu sunnatullah. Wajar juga kalau kemudian timbul perasaan takut kehilangan dan berbuat sebisa mungkin agar hal buruk tersebut tidak terjadi.
Yang tidak wajar adalah jika perhatian itu kemudian jadi berlebihan atau tidak wajar sehingga justru menimbulkan perasaan yang tidak nyaman, terganggu atau terbebani atau lebih ekstrim lagi malah timbul perasaan takut dari pasangannya !.
Yang lebih menakutkan adalah fakta bahwa sifat possesif yang berlebihan ini beradik kakak dengan sifat psikopat. Orang yang memiliki sifat possesif impulsif atau possesif obsesif mudah sekali terjatuh menjadi seorang psikopat !.
Renungan saya terputus ketika hape saya kembali berdering. Begitu saya lihat, di layar tertera nomer hape orang rumah.
"Assalamu'alaikum.... ada apa, dek...?."
Wa'alaikum salam, bang... Hari ini abang lembur lagi, nggak..?."
"Kayaknya, sih... nggak. Kerjaan hari ini sudah hampir selesai, kok..."
"Kalau begitu, waktu pulang nanti tolong belikan susu buat Vita. Juga gula pasir. Gula kita sudah hampir habis."
"Iyaa, dek... nanti abang belikan."
Tuuuuh, kaan...?, baru percaya, kaan...?, bahwa orang rumah saya itu cewek possesif ?.
Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.
0Komentar
Maaf, Hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link iklan ilegal akan kami hapus. Terima kasih. (Admin)