Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka cara berpikirnya MATEMATIS dan yang lainnya cara berpikirnya mengandalkan LOGIKA.
Mereka berdua berjalan pulang melewati jalan yang gelap dan jarak rumah kost mereka masih agak jauh. Setelah beberapa lama mereka berjalan, gadis Matematis berkata kepada sahabatnya, gadis Logika.
"Apakah kamu juga memperhatikan ?. Ada seorang pria yang sedang berjalan mengikuti kita sejak tigapuluh delapan menit tiga puluh detik yang lalu ?. Saya khawatir dia mempunyai maksud jelek kepada kita."
"Itu hal yang Logis. Dia pasti ingin memperkosa kita," jawab gadis logika.
"Oh, tidak... dengan kecepatan berjalan kita seperti ini dibandingkan jarak antara kita dan dia, dalam waktu lima menit dua puluh dua detik, dia akan berhasil menangkap kita. Oohh... apa yang harus kita lakukan ?."
"Hanya ada satu cara logis yang harus kita lakukan yaitu berjalan lebih cepat."
"Itu tidak banyak membantu. Kalau kita berjalan cepat, dia juga akan berjalan cepat. Jarak antara kita dan dia tidak juga bertambah jauh. Bagaimana ini ?."
"Kamu benar. Tentu saja itu tidak membantu. Analisamu sesuai dengan Logika. Kalau kita berjalan lebih cepat dia juga akan mempercepat jalannya."
"Lalu, apa yang harus kita lakukan ?. Lihat... dia sudah mempercepat jalannya. Dengan kecepatan kita seperti ini, dia akan berhasil menangkap kita dalam waktu tiga menit empat puluh lima detik lagi !."
"Hanya ada satu langkah Logis yang harus kita lakukan. Kamu lewat jalan yang ke kiri dan aku lewat jalan yang ke kanan, sehingga dia tidak bisa mengikuti kita berdua dan hanya salah satu yang bisa diikuti olehnya. Logikanya karena aku lebih cantik dari kamu, dia pasti akan mengikuti aku."
Maka kedua gadis itupun berpisah, dan sesuai dengan perkiraan ternyata pria itu mengikuti langkah si gadis logika.
Akhirnya gadis Matematis tiba di rumah lebih dulu dan dia sangat mengkhawatirkan keselamatan sahabatnya. Tetapi tidak berapa lama kemudian sahabatnya si gadis Logika tiba.
"Oh, terima kasih Tuhan... kamu tiba dengan selamat. Lalu bagaimana pengalamanmu diikuti oleh pria tadi ?," tanya si gadis Matematis
"Setelah kita berpisah, dia terus mengikuti aku," jawab gadis Logika
" Ya... ya... itu bisa diperhitungkan. Tetapi apa yang kemudian terjadi ?."
"Sesuai dengan logika aku langsung lari sekuat tenaga dan pria itupun juga lari sekuat tenaga mengejarku."
"Dan...? dan...?."
"Sesuai dengan logika dia berhasil menyusulku di tempat yang gelap."
"Lalu.. apa yang kamu lakukan ?."
"Hanya ada satu hal logis yang dapat aku lakukan, yaitu mengangkat rok aku."
"Oh... lalu apa yang dilakukan pria itu ?."
"Sesuai dengan logika, diapun menurunkan celananya."
"Oh, tidak... lalu apa yang terjadi kemudian ?."
"Hal yang logis bukan...?, kalau gadis yang mengangkat roknya larinya lebih cepat dari pada lelaki yang berlari sambil memelorotkan celananya. So, akhirnya aku bisa lolos dari pria itu...!."
Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.
0Komentar
Maaf, Hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link iklan ilegal akan kami hapus. Terima kasih. (Admin)