Enaknya Jadi Pejabat

koruptorSeorang pejabat indonesia berkunjung ke tempat rekan sejawatnya di Malaysia. Dia amat terkagum-kagum melihat rumah temannya itu yang amat mewah, dilengkapi kolam renang serta sederetan koleksi mobil mewah di garasinya.

Dia lantas bertanya bagaimana temannya bisa sekaya itu padahal jabatannya hanya setingkat kepala dinas.

"You lihat jembatan layang itu ?!," kata si pejabat Malaysia sambil menunjuk sebuah jembatan layang. "25 % dana proyeknya masuk ke kantong pribadi ai !," lanjut si pejabat Malaysia dengan bangga.

Beberapa waktu kemudian gantian si pejabat Malaysia yang berkunjung ke Indonesia. Dia amat heran sekaligus terkagum-kagum melihat temannya yang ternyata jauh lebih kaya dari dia !. Si pejabat Malaysia itupun bertanya bagaimana caranya teman Indonesianya itu bisa lebih kaya dari dia.

"Kamu lihat gedung 10 tingkat itu ?," kata si pejabat Indonesia sambil menunjuk satu tempat.

Temannya celingak-celinguk mencari gedung tersebut namun yang ada hanya tanah lapang kosong.

"Mana gedungnya ?!," tanya si pejabat Malaysia.

"Tentu saja tidak ada !. Sebab dana proyeknya 100 % masuk kantong pribadi saya !. Hahahaha...," kata si pejabat Indonesia dengan bangga.



Pejabat Anti Korupsi

Sebagai seorang kepala suatu instansi pemerintah, Bedul sering membuat banyak proyek. Suatu kali  ia kedatangan tamu seorang konsultan merangkap kontraktor setelah lelang sebuah proyek rampung.

Kontraktor : "Pak, ada hadiah kecil dari kami untuk bapak, sebagai tanda terima kasih. Saya parkir di bawah, sebuah Toyota Kijang Innova."

Bejo : "Ini apa-apaan? Anda mau menyuap saya ?. Tender, khan... sudah selesai. Jangan begitu, ini sangat berbahaya !. Jaman sekarang memberi gratifikasi atau hadiah ke pejabat pemerintah, bisa ditangkap KPK !."

Konsultan : "Tolonglah, pak diterima.... kalau tidak, saya dianggap gagal membina relasi oleh direktur."

Bedul : "Ah, jangan begitu. Anda jangan menjerumuskan saya, dong..."

Konsultan (sambil berpikir) : "Kalau begitu... begini saja, Pak. Bagaimana kalau bapak beli saja mobilnya ?."

Bedul : "Mana saya ada uang buat beli mobil mahal begitu !!."

Konsultan itu kemudian menelpon direkturnya.

Konsultan : "Saya ada solusi, Pak !. Bapak beli mobilnya dengan harga Rp. 10.000,- saja. Bagaimana ?."

Bedul : "Bener, ya...?, cuma sepuluh ribu. OK, saya mau !. Jadi ini bukan suap. Pakai kwitansi, ya."

Konsultan : "Tentu, Pak."

Si konsultan menyiapkan dan menyerahkan kwitansi. Bedul membayar dengan uang 50 ribuan. Mereka pun bersalaman.

Konsultan (sambil membuka dompet) : "Oh, maaf Pak. Ini kembaliannya Rp.40.000,-. "

Bedul: "Sudaaah, tidak perlu pakai kembalian segala. Tolong kirim saja 4 mobil yang seperti itu lagi ke rumah saya, yaa...!."

Konsultan : "!@#$%^&**!!."

Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.

Posting Komentar

0Komentar