Menuntut Dewa Kwan Kong

Sepasang suami-istri yang hidup miskin berdoa kepada Dewa Kwan Kong (Dewa yang digambarkan kemana-mana menunggang kuda).

"Dewa, tolong berikan kami rumah yang layak untuk kami tinggali."

Beruntung Dewa Kwan Kong mengabulkan  do'a mereka. Sang Dewa lalu memberikan mereka sebuah rumah. Meskipun cuma di Perumnas type 45, yang penting punya rumah.

Setelah mendapatkan rumah, suami-istri itu kembali berdo'a,

"Dewa, sekarang kami sudah punya rumah, tetapi belum ada isinya. Berilah kami kekayaan untuk mengisinya."

Dewa Kwan Kong lalu memberi mereka kekayaan.

Setelah mendapat rumah dan kekayaan, rupanya suami-istri itu belum juga puas. Merekapun kembali berdo'a,

"Dewa, kami sekarang sudah punya rumah dan hidup berkecukupan. Tetapi kami belum mempunyai keturunan. Berilah kami anak."

Kemudian Dewa Kwan Kong memberikan mereka seorang anak laki-laki.

Seiring dengan berjalannya waktu, anak itupun bertumbuh besar hingga mencapai usias 17 tahun. Dan pada hari ulang tahunnya, kedua orang tuanya memberi hadiah sebuah sepeda motor Ninja RR 250 CC.

Kemudian mereka berdoa lagi kepada Dewa Kwan Kong,

"Dewa, terima kasih untuk semua yang sudah Dewa berikan kepada kami. Tetapi kami masih memiliki satu permintaan lagi, yaitu tolong jaga anak kami satu-satunya ini."

Dalam mimpinya, mereka didatangi Dewa Kwan Kong yang berkata,

"Baik, owe bakal jaga lu olang punya anak."

Seminggu kemudian, anak laki-laki satu-satunya dari suami-istri itu meninggal karena kecelakaan akibat kebut-kebutan di acara balap liar.

Suami-istri itu sangat bersedih sekaligus marah. Sambil berurai air mata, mereka menuntut Dewa Kwan Kong,

"Dewa, kenapa anak kami bisa meninggal ?. Bukankah Dewa sudah berjanji akan menjaga anak kami ?. Kenapa Dewa tidak menjaganya ?!."

Tiba-tiba terdengar suara keras dari langit,

"Haiiyaaa...!. Lu olang muke gile, haaaaaa....!. lu liat, doong... lu olang punya anak kebut-kebutan naek motol Ninja LL, NoPeGo CC lagi. Laahh... owe cuman naek kuda, mana mungkin tekejal...?!. Dasal muke embel...!!."