Sang ibu, yang dibantu oleh para pramugari, berusaha menenangkannya, namun anak itu terus berteriak keras dan mengamuk dengan menendangi kursi-kursi di sekelilingnya.
Dalam keadaan kalut tersebut, dari bagian belakang pesawat, seorang pria tua berambut putih dengan seragam Jendral Angkatan Udara terlihat perlahan-lahan berjalan ke depan.
Jendral tua itu kemudian menghentikan usaha sang ibu dan para pramugari yang kebingungan dengan tangan terangkat. Selanjutnya dengan sopan dan suara lembut Jendral itu membungkuk ke bawah ke arah si anak, menunjuk ke arah baju seragamnya dan membisikan sesuatu ke telinga anak itu.
Ajaib !. Seketika anak yang semula marah dan mengamuk itu menjadi tenang. Kemudian duduk dan mengikatkan sendiri sabuk pengamannya. Melihat kejadian itu, semua penumpang bertepuk tangan secara spontan.
Jendral itu berjalan kembali ke tempat duduknya. Sesampai di tempat duduknya, salah seorang pramugari yang tidak mampu menahan kekagumannya bertanya,
"Maaf, Jenderal," tanya sang pramugari, "Bolehkah saya tahu, apakah mantra ajaib yang Jendral gunakan pada anak kecil itu sehingga dia mendadak tenang ?."
Jendral tua itu tersenyum dan dengan tenang berkata,
"Tidak ada mantra ajaib. Saya hanya menunjukkan padanya wing pilot saya, bintang jasa, dan pita pertempuran, dan menjelaskan padanya bahwa dengan semua tanda penghargaan itu saya memiliki hak untuk memilih dan melempar salah satu penumpang keluar dari pesawat. Siapapun dia."
Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.