Monyet Pintar dan Tragedi Kepiting

monyet menyetir mobil
Saksi Kecelakaan Mobil

Suatu hari pada sebuah peristiwa kecelakaan mobil menabrak pohon yang menewaskan 3 orang anggota DPR. Polisi datang untuk melakukan olah TKP tapi tak menemukan seorangpun yang dapat dimintai keterangan.

Tiba tiba dari dalam mobil terdengar suara monyet, dan sang monyetpun berteriak teriak untuk menarik perhatian polisi. Polisi kemudian mengeluarkan sang monyet dan bertanya :

"Oh, jadi kamu ingin megatakan sesuatu ?."

"Uuh... uuhh... aahhh... uuhh... uuuhh..." jawab sang monyet sambil mengangguk angguk.

"Kamu tahu penyebab kecelakaan ini ?," tanya polisi lagi.

Sang monyet kembali mengangguk angguk.

"Kalau begitu, coba ceritakan..." kata polisi. 

Sang monyet mengangkat tangannya kearah mulut memperagakan orang yang sedang minum.

"Oh, jadi mereka sedang mabuk ?,"  tanya polisi menterjemahkan gerakan sang monyet.

Sang monyet pun mengangguk.

"Lalu, apalagi..?," tanya polisi.

Sang monyet lalu menggerak-gerakkan badannya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Oh, jadi mereka mabuk sambil tripping ?," tanya polisi.

Sang monyet pun mengangguk.

"Lalu, apalagi ?," tanya polisi.

Sang monyet memperagakan gaya orang merokok.

"Oh mereka juga menghisap ganja..?," tanya polisi.

Sang monyet mengangguk lagi.

Sesaat kemudian polisi bertanya dengan serius kepada sang monyet :

"Kalau semua orang sedang mabuk, tripping, dan menghisap ganja... kamu sendiri sedang apa di dalam mobil ini ?."

Sang monyetpun lalu bergumam sambil memperagakan gerakan seperti orang yang sedang menyetir mobil.


Tragedi Cinta Kepiting dan Lobster

Seekor kepiting jantan dan lobster betina berpacaran, tetapi mereka bersembunyi dari orang tua mereka. Akhirnya lobster merasa lelah berpacaran secara backstreet dan ia bermaksud mengatakan kepada ayahnya. Seperti yang telah diduga, ayahnya marah dan melarang dia untuk bertemu kepiting itu lagi.

"Tapi kenapa aku tidak boleh bertemu dengan kepiting lagi .? Kami saling mencintai !," protes lobster.

"Sebab, bangsa kita dan bangsa kepiting berbeda," kata sang ayah, mencoba mencari jawaban yang masuk akal, "Kepiting berjalan miring sedangkan kita berjalan lurus ke depan."

"Ayah," sang lobster memohon. "Tolong ayah mau bertemu dia sekali saja dan saya yakin ayah akan berubah pikiran."

Sang ayah akhirnya setuju untuk bertemu kepiting.

Sang lobster menemui kekasihnya, kepiting untuk menceritakan kabar baik itu. Kepiting yang begitu gembira mulai berlatih berjalan lurus. Dia berlatih dengan keras sampai akhirnya dia bisa berjalan lurus.

Pada waktu yang dijanjikan, kepiting itu berjalan dengan lurus ke rumah lobster.

Sang ayah yang melihat kepiting itu datang berteriak kepada putrinya,

"Hei, inikah kepiting itu ?!. Mengapa dia berjalan seperti itu ?. Dengar, yaa... aku tidak sudi mempunyai menantu pemabuk !."

Maaf, hanya komentar relevan yang akan ditampilkan. Komentar sampah atau link judi online atau iklan ilegal akan kami blokir/hapus.

Posting Komentar

0Komentar